Bagaimana aku bisa
memasuki rumahmu, jika di sana masih ada seseorang yang berharap
besar tak ingin keluar dari rumahku. Aku hendak mengetuk pintu
rumahmu, namun aku urungkan, sebab dari luar aku masih mendengar
candamu dengan seseorang yang di dadanya terdapat bungan mawar
berbentuk hati. Aku jadi kian canggung, saat aku tak jadi bertamu di
rumahmu, dan hendak melangkahkan kakiku meninggalkan daun pintu yang
masih tertutup setengah, kau malah mamanggilku, hanya suaramu, namun
kulihat wajahmu masih saja tetap serius dengan orang yang bahkan aku
tak mengenalnya. Aku tak peduli, aku lebih memilih pergi.
0 comments:
Post a Comment