Widget by Blogger Buster

21 Feb 2011

Dalam Hati Untuk dibagi


Hah.. . . . . .sial-sial tugas numpuk, PR banyak nggak ada temen buat bantu ngerjain wah malang sekali nasib penulis blog ini. Yah. . .yah. . “BELAJAR MEMANG SUDAH JADI KEWAJIBAN MURID” itu sih kata guru-guru di kelasku. . .tapi, apa mereka tak tau kesibukan lain dalam hidupku? Lagi pula setiap pandangan matakan kalau menurutku itu juga belajar, dan menurutku lagi belajar itu bukan kewajiban tapi hak (wah sok tau padahal ulangan PKN tentang Hak dan Kewajiban aja Remidi). Aku punya dasar bilang begitu, menurutku untuk yang ketiga kalinya setiap orang berhak untuk belajar dan terus belajar meskipun pada kenyataannya itu nanti akan jadi kewajiban karena banyak diantara orang-orang lebih tepatnya anak-anak yang belum dapat kesempatan untuk belajar di sebuah forum atau lembaga resmi. Jadi pada intinya anakanak yang dapat kesempatan belajar di sekolah perlu mensyukurinya dengan rajin belajar. INGAT BERSYUKUR bukan wajib.
Kalau boleh cerita dikit nih, jujur aku terkadang bosan banget belajar di kelas yang yah. . . .Cuma gitu-gitu aja. Buka buku, ngerjakan soal, ulangan . . .menurutku itu cukup untuk membuat anak dengan otak rendahan seperti aku jadi cepat bosan. Apa lagi kalau gurunya juga nggak asik plus ngomongnya slowly banget. . . .wah jadi tambah ngantuk. Terlebih jika si guru yang katanya “pandai” itu nggak punya selera humor dan primitive (masih sering nyuruh anak-anak nyalin buku) wahwah tambah pengen cepet-cepat pulang terus tidur.
Terkadang aku bertanya apa sebenernya semua guru yang mengajar di sekolah itu bener-bener paham yang mereka ajarkan ke aku dkk? Atau cuma purapura tahu biar dianggap pandai sama muridnya? Wah-wah maaf nih sebelumnyabukan maksudku mau menjelek-jelekkan guru ntar bisa kualat aku. Tapi aku pernah liat temen-temenku tiba-tiba langsung bingung nyembunyikan Hp mereka di tempat-tepat rahasia di dalam kelas lantaran mereka semua tahu nanti siang akan ada operasi Hp. (saat itu dalam tata tertib jelas-jelas tertulis dilarang membawa Hp) Wah bodoh benar ini yang mau sweeping pelanggar tata tertib. masa mau sweeping kok sudah dibocorkan dulu. Yang paling buat aku terheran-heran, waktu beberapa orang guru yang aku ketahui sering memergoki anak-anak melanggar tata tertib eh. . . .malah di biarkan, padahal guru-guru terebut sering mengobral kalimat-kalimat teguran untuk para siswa. Memang dari segi akademis beberapa dari mereka lebih pandai, namun kalau hanya segi akademis saja menurutku itu belum bisa disebut pandai lagi pula hal-hal semacam yang saya sebutkan tadi itu tidak ada hubungannya sama sekali tapi lebih ke moral sosial (katanya guru IPS ku sih "MANUSIA" termasuk makhluk sosoial) meskipun dalam kenyataannya banyak yang mengabaikan itu. Sifat sosia itu sepertinya muncul paling jelas hanya waktu ujian atau ulangan saja.
Namun tidak semua yang ada di sekolahku membosankan, karena di sana ada cewek yang aku kagumi, guru-guru idolaku yang selalu ngasih jalan cerah untuk aku, ada wali kelas yang perhatian sama aku dan teman-temanku, bahkan biliau menganggap kami anak kandungnya, ada teman-temanku dengan segala keunikan masing-masing sehingga ada puluhan perbedaan yang menambah segar suasana dan yang terpenting ada sumber ide untuk menulis dan berkarya. Mungkin tanpa mereka aku tidak bisa menulis sekaligus memposting tulisan ini. Terimakasih semua.........

0 comments:

Post a Comment

Powered By Blogger

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More