Dari Nay 20 Juni '13
Goresan-goresan ini mulai mengotori
lembaran yang suci. Bingung apa yang harus aku lakukan? Memgang
pensilpun tak mampu apalagi sok mengotorimu. Apalah daya aku mulai
tulisan ini dengan kekacauan, bulu kuduk merinding, keringat mengucur
dan kepala terasa berat hehe... :) emangnya ketemu mbak kunti?? Sorry
agak alay. Eh.. Rama, jujur aku bener-bener bingung, rasanya aneh aku
nulis ini, kamu sih pernah bilang tulisanku jelek daripada punyamu
alhasil kepedeanku menulis hilang seketika seperti debu yang diterpa
angin dahsyat.
Alhamdulillah, kata itu yang pertama
lahir dari mulut ini, bersyukur Rama masih mengingat sosok Nia yang
terbilang biasa aja. Tulisan ini hanya sekedarnya saja sesuai
kemampuanku, yah lumayan ecek-eceklah. Hem.. Nia gladur!! Kembali
lagi ke Rama, Apa sih yang kau lihat dari sosok Nia? Cantik? Baik?
Pinter? Oh no... tidak satupun yang menggambakan aku. Nia adalah
cewek desa dengan tampang apa adanya, tak seelok gadis-gadis yang
mengitarimu. Banyak bunga-bunga mekar di sekitarmu, namun mengapa kau
pilih mawa berduri nan layu? Apa Istimewanya? Aku tak sesempurna apa
yang kau lukiskan dan celotehkan kepada Rania's Book, semua itu
terlalu muluk bagiku. Oh ya...!! Aku & Dewi cantikan Dewi bukan??
Jawab aja jujur, biasa waelah sama aku. Hayo ma.. wajahmu merah!! :D
:P
Nuroniyah
0 comments:
Post a Comment