Widget by Blogger Buster

11 Apr 2011

Kau & Aku Juga Tahu


Dingin. Aku agak kedinginan malam ini. Malam ini aku tak menjumpai bintang-bintang yang biasanya tergantung di langit luas. Apakah mereka sudah malas bertemu aku? Ataukah mendung dan hujan ini yang menghalangi mereka menemuiku? Aku tak heran. Kau tahu, sudah banyak halangan yang telah aku lalui, bersama temanku, kekasihku, orang tuaku, adikku, kakakku, guruku bahkan yang aku lewati seorang diri. Adakah yang mau menemaniku saat ini? Aku tahu, di antara mereka yang dekat denganku akan bersedia menemaniku, namun aku saja yang terlalu buta sehingga tak melihat apa yang mereka lakukan. Semua pernah menjadi semangatku, dan semua juga pernah membuatku merasa dia adalah pilihan terbaik.
Beberapa tahun lalu di cuaca seperti saat ini, aku masih bersama kamu dalam rumah kayu yang luas itu. Kita masih bercanda dalam sebuah penantian, mesih berusaha tersenyum selagi senyum itu belum direnggut waktu. Ingatan-ingatan kecil masa lalu bahagia itu, tersimpan rapi dalam jutaan almari ingatan. Ingatkah engkau saat kita berusaha untuk untuk berbohong untuk menutupi sebuah kesalahan yang aku lakukan? Aku ingat saat aku membuat kamu menangis tawa saat melihatku menirukan tarianmu. Aku juga masih ingat, sebuah cerita yang aku rangkai untuk mendekatimu, yang pada akhirnya kamu tertawakan. Ingatan itu, pengisi hidupmu dan sebagian hidupku.
Aku yakin kamu tak tahu, perasaan yang aku dapat menjelang kepergianmu. Kamu takkan tahu, arti keberadaanmu untukku. Kamu tak tahu, karena kamu terlalu cepat pergi. Aku tahu itu bukan pilihan kamu, aku paham kamu tak punya hak untuk memilih waktu kapan kamu akan pergi.
Aku laki-laki! Aku tak akan menangisi kepergianmu, namun mungkin saja aku malah akan menangis lebih lama dari yang pernah kamu lakukan. Aku pernah berpikir akan menghpaus sedih itu dengan menghapus jejak yang pernah kita buat bersama, namun aku tahu itu adalah cara bodoh untuk seorang yang pernah ia sayangi.
Kini aku sendiri tanpa kehadiranmu. Tak ada yang aku sesali sampai saat ini, aku selalu yakin mungkin ini adalah jalan yang memang harus aku lalui dalam hiduku, kapan waktunya itu bukan urusanku. Sendiri takkan membuatku jadi tak berarti, meskipun bintang tak menemuiku mala mini, setidaknya esok aku akan bertemu dengan cerahnya mentai yang tak pernah terlambat terbit.

0 comments:

Post a Comment

Powered By Blogger

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More