Aku merasa seperti sebongkah batu saat dihadapanmu,
tak pernah dipedulikan, selalu terabai olehmu
bahkan seakan ingin sekali kau singkirkan,
karena kau anggap hanya sebagai pengganggu.
Senyum yang dulu pernah kau busurkan,
kini telah kau hempaskan,
dan lagi pernah kau berikan,
mungkin untuk kawan barumu seyum itu kau berikan,
dan aku tak lagi dalam ingatan
Sobat,
Dulu kita sekelas
selaian dirimu tak ada yang lebih cerdas
aku selalu di luar kelas
tak lain karena tak bikin tugas
hari ini semua berganti,
kita tak sekelas lagi,
tebing, gunung dan semuanya
berlutut saat kau lewat,
Dulu kita sekelas
makan dan minum di gelas yang sama
aih sobatku, rindu rasanya minum segelas
rindu rasanya memetik senyum ranummu.
0 comments:
Post a Comment