Widget by Blogger Buster

18 Dec 2012

Ini Ceritaku, Apa Ceritamu??


Ini Ceritaku, Apa Ceritamu??
Cara Bodohku Menyebarkan Pengaruh FOSS

Aku mengenal FOSS, saat aku baru duduk di kelas 7 SMP. Aku ingat betul, saat itu aku belum pernah melihat komputer, apalagi mengoprasikannya. Saat pelajaran TIK pertama, guruku memberikan aku dan teman sekelasku untuk membuat sebuah poster untuk menentang pembajakan. Beliau sempat berkata, “silahkan cari refrensi dari internet”. Nah kata terkhir dari kalimat itu sempat membuat ku bertanya, apa itu internet, dan siapa yang punya? Karena memang saat itu aku masih bisa dibilang gaptek, jadi aku meminta bantuan kakak kelasku yang memang sudah lama kenal untuk mengajariku membuka internet, awalnya aku ditertawakan, namun masa bodoh, namanya orang bodoh mana sadar ditertawakan.
Saat browsing aku banyak bertanya temanku yang kebetulan dia cukup pandai soal komputing. Beberapa pertanyaan yang masih ku ingat sampai saat ini adalah, “ siapa sih yang bikin internet? Google itu apa? Kok komputer tau apa yang mau kita cari? Trus, yang ngasih tahu apa yang ingin kita lihat di internet ke komputer siapa ya? Kok ada lambang mirip bendera (lambangnya windows maksudku dulu)?” dan masih banyak sebenernya, namun tak perlulah aku sebutkan (nanti terlihat terlalu bodoh donk). Beberapa pertanyaanku tadi dijawab olehnya dengan sabar, namun saat aku bertanya “apa itu pembajakan?” sepertinya dia berpikir sejenak dan memberikan jawaban dengan membukan sebuah situs tetang makna pembajakan. Setelah aku baca, pertanyaanku tadi berbuntut, “lah, kalau begitu programprogam yang aku pakai ini ilegal donk?” temanku tidak menjawab, lalu saat aku browsing entah mengapa aku ingat kata “linux dan UNIX”, nama itu terkesanlucu bagiku, dan mudah untuk aku ingat, akhirnya setelah satu jam belajar ngenet aku baru tahu apa itu linux, meskipun aku belum paham betul, namun aku mulai tertarik dengan gambar pinguinnya. Singkatnya akhirnya aku mengumpulkan tugas TIK-ku berupa kertas yang aku gambar dan dibawahnya aku tulis menggunakan spidol “Mengapa pilih membajak kalau ada Linux yang lucu nan hebat”, saat aku ditanya guruku, aku hanya menjawabnya dengan senyum, karena aku belum tahu betul, takut malu. he. .he. .he. .

Slax Pacar Pertamaku
Sejak saat itu aku jadi gemar berinternet, dan mencari gambar tentang linux, aku jadi sangat tertarik, kemudian aku baru tahu kalau ada linux yang bisa digunakan tanpa menginstall, lalu tanpa pikir panjang aku downloadlah linux slax, dan dengan jantung dag dig dug. . .aku mencobanya di komputer temanku, dan waw aku tidak pernah melihat program seperti ini. Sejak tahu soal itu, aku sering menunjukkan ke temanku, namun mereka acuh soal hal ini, dan ada yang bilang “repot amat, masak kalau mau pake harus nyari flashdisk dulu, enakan windows langsung nggak pake ribet”. Aku jadi berpikir, apa benar ya , perkataan temanku, tapi aku jadi berpikir terbalik, dalam hatiku “kamu yang goblok, dikasih pancing malah milih ikan seekor”.

Laptop Adupac Pacar Setia
Saat aku duduk di kelas 8, orang tua membelikanku sebuah laptop. Saat baru beli, aku mendapat license windows 7 yang katanya sih, itu artinya windowsku asli bukan bajakan. Paling nggak aku nggak mau jadi orang munafik, nah aku pikir laptop ini adalah kesempatan untukku belajar lebih banyak soal linux.
Aku mulai sering mendownload bermacam-macam distro yang ada di dunia maya, lalu aku bootingkan melalui usb, dan aku cukup kagum, tiap distro memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Setelah beberapa waktu, akhirnya aku putuskan untuk menginstall linux, kedalam hardisku bersandingan dengan windowsku.
Waduh, pertama install aku bingung banget karena cukup jauh berbeda jika dibandingkan dengan menginstall windows (aku sering membantu orang mengingstallkan windows), akhirnya setelah coba-coba (karena nggak ada lagi yang pakei linux), aku baru tahu kalau perlu sebuah partisi swap jika mau menginstall linux. Dan akhirnya distro mandriva, adalah distro pertama yang aku install.
Semenjak melakukan dual boot ini, aku jadi jarang masuk ke windows. Entah mengapa, mungkin karena aku terlalu penasaran tentang apa yang ada didalam linux. Dari mandriva ini, aku belajar cukup banyak, aku baru tahu kalau aku bisa menambahkan berbagai aplikasi dari dvd mandriva. (Itu adalah dvd dari sepupuku, ia memberikannya waktu tahu kalau aku tertarik soal linux). Meskipun aku sudah memiliki mandriva di sistemku, namun aku tetap masih penasaran terhadap distro-distro lain, aku mulai jadi kolektor distro. Dan hingga aku masih setia menggunakan linux mint sejak mint 8 di rilis.
Aku tak bosan, malah semakin aku mencoba semakin aku banyak tahu. Saat semester dua di kelas 8 mulai berkahir, akhirnya aku memberanikan diri untuk “berkhotbah” soal linux kepada teman-temanku.

Caraku Mengajak Orang Pakai Linux
  • Pamer desktop, yups. . .cara ini cukup ampuh karena desktop di linux mudah sekali di modifikasi, beberapa temanku mau mengunakan linux karena tapilannya yang sudah aku rombak.
  • Bikin cerita soal linux, he. .he. . .aku sering membuat dan menceritakan tentang kehandalan linux, meskipun cara ini bisa di bilang kurang efektif tapi tetep aku lakukan.
  • Remastering, ya. . .aku meremaster linux yang ada di laptopku dengan segala aplikasi di dalamnya termasuk tampilan, kemudian aku bagi ke temen, cari ini sangat mujarab, terlebih kalau desktopku cantik, namun lama-lama tekor juga kalo ngasih dvd terus, jadi bwt selanjutnya aku putuskan untuk memberikan hanya file isonya.
  • Bikin virus, hal ini untuk membuktikan bahwa windows sangat rentan terhadap linux, sehingga bisa jadi pemikiran ulang untunk memilih aplikasi
  • Sedikit garam bohong. Nah ini cara yang aku suka, biasanya banyak anak minta tolong ke aku untuk menginstal ulang windowsnya, nah namun aku tentu tidak langsung menginstall windows, melainkan menginstall linux yang tampilannya aku modif sehingga identik dengan windows, biasanya aku tambah wine agar tidak curiga kalau menjalankan aplikasi .exe. Nah kalau di tanya, kk windowsnya aneh? Aku jawab, “tenang, ini windows racikanku, dah aku modif supaya nggak kena virus, kalau sampai ada virus ngrusak sistemnya, laptopku taruhannya.” nah biar nggak curiga aku juga instalin Office 2007. Dan setelah seminggu aku tanya, “giman windows buatanku?” banyak dari mereka cocok dan bilang ringan banget, nah saat itulah aku kasih tahu kalau itu linux, dan alhamdulillah mereka mau pake terus. Jika ketahuan alias gagal, terpaksa aku dual boot sama windows, dengan catatan linux masih tertanam.
Nah itu dia caraku memperkenalkan linux ke orang lain, kau tahu ini ceritaku, apa ceritamu??

0 comments:

Post a Comment

Powered By Blogger

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More